Sebenarnya bagi saya ini di luar ekspektasi, ujian pada magister sudah menggunakan kecanggihan tehnologi. Ternyata harus menggunakan keahlian manual, menulis jawaban dengan mengunakan tulisan tangan sendiri. Kebayangkan, sudah sekian lama tidak menulis manual alias menulis rapi di atas kertas?! Jari-jari tangan dipaksa agar tidak kaku, dan tulisan dapat di baca. Soalnya sih gampang, nulis jawabannya yang bikin keringat dingin๐๐๐๐. Ujiannya memang bersifat OPEN BOOK meskipun sekelas tak satupun yang punya buku, hanya mengandalkan laptop dan handphone android๐
Soalnya seperti ini:
Kerjakanlah pertanyaan berikut dengan baik dan benar
Pertanyaan No. 1
Pada suatu penerbangan yang tidak sesuai jadual, aircrew mengumumkan tentang jadual penerbangan dan memulainya dengan meminta maaf atas keterlambatan. “Para pelanggan kami yang terhormat, mohon maaf atas keterlambatan penerbangan karena ALASAN OPERASIONAL”. Apa pendapat Sdr atas alasan keterlambatan penerbangan seperti dijelaskan oleh aircrew tersebut.
Pertanyaan No. 2
IBM pada suatu saat memiliki 70% pangsa pasar dalam bisnis komputer, yang sebagian besar mainframe computer. Selama 1980an dan 1990an, teknologi dan pasar lebih menyukai jaringan komputer, Personal Komputer yang sekarang jaringan komputer dan PC (termasuk Laptop, NoteBook, bahkan NetBook). IBM mengalami masa sulit dalam menyesuaikan penjualan, tenaga kerja dan pangsa pasar, sehingga persentase komputer yang terpasang anjlok. Dari sudut pandang Manajemen Operasi/Produksi, bagaimana IBM memadukan kekuatan dan kelemahannya dengan peluang dan tantangan lingkungannya?
Pertanyaan No. 3.
Sebuah pabrik XX-Electronics yang kegiatan produksinya adalah merakit papan sirkuit cetak. Sayangnya, menurut penilaian mutunya yang semakin menurun. Bahkan, lebih buruk dibanding pabrik XX-Electronics di tempat yang lain. Lebih rumit lagi, hubungan dengan karyawan sangat sulit, dengan moral karyawan yang rendah. Akibatnya banyak karyawan yang keluar dan sering membolos. Manajer pabrik yang baru yang ditugaskan untuk membereskan persoalan, percaya bahwa pabrik tersebut terpaksa HARUS DITUTUP, kecuali jika perbaikan produktivitas dan mutu dilakukan secara drastis. Mutu menjadi faktor yang sangat penting dalam industri tersebut. Menurut Sdr bagaimana manajer tersebut dapat merubah keadaan pabrik ini, menciptakan produk yang bermutu, dan mengkategorikan mutu pada angkatan kerjanya ?
Pertanyaan No. 4
Produktivitas merupakan salah satu prasyarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan untuk dapat rnemenangkan persaingan global. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan produktivitas dan terangkan pula hubungannya dengan effisiensi dan efektifitas.
Jawabannya yang harus ditulis tangan dari hasil analisa dan argumentasi dengan sumber yang dapat dipertanggungjwabakan, kira-kira seperti ini:
Jawaban Pertanyaan No. 1
Keterlambatan penerbangan (flight delay) seringkali kita dijumpai selaku pengguna layanan transportasi penerbangan. Maskapai penerbangan sudah sangat lazim menunda bahkan membatalkan secara sepihak penerbangan dengan alasan yang hanya meraka dan Tuhan yang tahu makna dibalik kata-kata “alasan operasional”. Namun, menurut saya, keputusan maskapai penerbangan melakukan penundaan penerbangan dengan alasan operasional merupakan salah satu bentuk strategi manajemen operasi. Menurut Stephen Shaw (2017), terdapat 3 manajemen operasi pada maskapai penerbangan, yakni rute penerbangan, bahan bakar, dan tenaga kerja. Keterlambatan penerbangan bisa saja disebabkan jumlah penumpang menuju rute tujuan belum memenuhi syarat (penumpang sedikit) dengan pertimbangan menghemat biaya operasional, dan pada maskapai penerbangan yang menerapkan strategi operasi berbiaya rendah (low cost carier, LCC, biaya tarif rendah) pengalihan jam keberangkatan penumpang sudah lazim dilakukan dengan pertimbangan menekan biaya melalui penundaan keberangkatan dan memajukan jadwal penerbangan berikutnya untuk menutupi jumlah penumpang yang sedikit pada penerbangan yang tertunda (forbes at.al 2010 dalam Rajaguru, 2016). Disamping masalah jumlah penumpang, keterlambatan penerbangan dengan alasan operasional dapat disebabkan karena faktor tenaga kerja, seperti crew maskapai yang terlambat khususnya pada pilot dan co-pilot. Manajemen operasi khusus rute penerbangan telah disusun oleh manajemen lengkap dengan tenaga kerja yang bertugas. Ketika crew terlambat atau berhalangan menjalankan tugas, manajemen operasi akan melakukan pertimbangan yang matang untuk menunjuk pengganti crew yang berhalangan atau terlambat.
Permintaan maaf yang disampaikan oleh aircrew merupakan salah satu strategi manajemen pada pendekatan pelanggan. Menurut Nasution (2004), mengorganisasikan operasi penerbangan untuk mencapai fungsi jasa angkutan udara harus ditentukan tingkat pelayanan pada penumpang. Menurut saya, permintaan maaf yang dilontarkan sebelum menyampaikan alasan keterlambatan masih dianggap ampuh untuk mengurangi aksi protes calon penumpang.
Bagi maskapai penerbangan, penundaan keberangkatan karena alasan operasional semestinya juga memperhatikan hak-hak penumpang berupa kompensasi sesuai durasi keterlambatan. Meskipun pemerintah melalui Kemenhub telah mengeluarkan Peraturan Penanganan Keterlambatan Penerbangan pada Badan Usaha Udara Niaga Berjadwal di Indonesia, Nomor PM 89 Tahun 2015, namun masih sering ditemukan maskapai penerbangan yang mengabaikan hak-hak penumpang yang dimaksud dalam peraturan tersebut. Menurut saya, manajemen operasi maskapai lagi-lagi mempertimbangkan strategi biaya dalam memberikan kompensasi pada penumpang, terlebih maskapai yang menerapkan strategi operasi berbiaya rendah (low cost carier, LCC).
Jawaban Pertanyaan No. 2
Mengutip dari wikipedia.org, IBM merupakan sebuah perusahaan Amerika Serikat yang memproduksi dan menjual perangkat lunak komputer. IBM yang merupakan akronim dari International Business Machines ini didirikan pada 16 Juni 1911 di New York Amerika Serikat. Berdasarkan pengetahuan yang pernah saya baca dari media online, wartaekonomi.co.id bahwa IBM atau akrab disapa Big Blue telah menjadi pelopor sekaligus inovator utama perangkat komputer sejak abad ke-20, karena memproduksi semua kmponen mulai dari mainframe hingga komputer pribadi. Namun, pengaruh dan performa dari IBM terus merosot. Dari posisi tertinggi yang pernah dicapai tepat di urutan ke-14 tahun 1999, kini IBM kian terkikis. Setahun kemudian, penurunan yang dialami IBM kian nampak. Ia hanya membukukan 73,62 miliar dolar pendapatan tahunan, dengan perolehan laba bersih 5,59 miliar dolar. Sementara itu nilai IBM di pasar masih sedikit lumayan dengan 115,90 miliar dolar.
Dari
sudut pandang manajemen operasi, IBM dapat menganalisa situasi melalui perpadukan
kekuatan dan kelemahannya dengan peluang dan tantangan lingkungannya untuk
mengatasi persaingan kompetitor. Hunger dan Wheelen (2006) mengungkapkan bahwa
salah satu alat yang paling sering digunakan dalam analisa situasi adalah
analisa SWOT. SWOT merupakan
singkatan dari Strengths (kekuatan)
dan Weaknesses (kelemahan) internal
dari suatu instansi, serta Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) dalam lingkungan yang
dihadapi suatu instansi. Kekuatan yang dimiliki IBM adalah
menguasai pasar secara menyeluruh dan memiliki teknisi
dan konsultan di lebih dari 170 negara dan laboratorium pengembangan yang berlokasi
di seluruh dunia, di setiap cabang ilmu komputer dan teknologi informasi;
beberapa dari mereka adalah pionir di bidang mulai dari komputer mainframe ke
nanoteknologi, serta tidak kurang dari 4
ribuan karyawan. Hadirnya kompetitor yang dengan cepat menguasai konsumen
menjadi kelemahan yang dimiliki IBM, meskipun IBM menganggap kompetitor
tersebut sebagai partner bukan pesaing. Hadirnya kompetitor mampu dimanfaatkan
IBM dengan menciptkan strategi baru merambah
industri hybrid cloud. Salah satu ancaman terbesar yang
pernah dialami IBM adalah terjadi pada lingkungan internal, perpecahan
internal antara manajemen yang ingin berkonsentrasi pada bisnis mainframe
dengan manajemen yang ingin berinvestasi besar-besaran di industri komputer
personal yang sedang berkembang kala itu. Menurut Wahyudi (1996), lingkungan adalah
salah satu faktor terpenting untuk menunjang keberhasilan perusahaan dalam
persaingan. Lingkungan
internal merupakan hal-hal yang bisa dikendalikan perusahaan. lingkungan
internal inilah perusahaan harus bisa membaca kekuatan dan kelemahan, sehingga
bisa digunakan sebagai daya saing dalam memasuki pasar. Kemampuan perusahaan
dalam membaca analisis terhadap lingkungan internal, menjadi faktor determinan
yang mampu menciptakan keunggulan dibandingkan para kompetitornya. Lingkungan eksternal adalah
kekuatan di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi perusahaan tetapi
perusahaan tidak mempunyai daya untuk mengendalikannya. IBM Mampu memanajemen lingkungan internal maupun
eksternal dengan
strategis yang hati-hati dalam membuat
suatu keputusan dan melakukan analisa lingkungan secara matang dan detail, meskipun IBM tak segagah diera keemasannya.
Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Wahyudi
(1998) bahwa sejumlah asumsi-asumsi yang relevan harus dapat dievaluasi secara
terus menerus sehingga perusahaan akan dapat terus melakukan
penyesuaian-penyesuaian yang dianggap perlu secara cepat.
Jawaban Pertanyaan No. 3.
Kasus pabrik XX-Electronics, untuk mengubah keadaan pabrik dengan menciptakan produk yang bermutu dan mengkategorikan mutu pada angkatan kerja, menurut saya manajer harus melakukan langkah-langkah sebagaimana diungkapkan Philips B. Crosby (dalam Tenner, 1992) untuk meningkatkan kualitas mutu produk, antara lain; (1) mencoba mengerti harapan-harapan konsumen. Dengan demikian dapat memenuhi harapan-harapan tersebut melalui penyatuan pandangan eksternal mengenai mutu agar penyusunan sasaran mutu lebih realistis dan sesuai dengan permintaan atau keinginan konsumen; (2) Menerapkan pola pikir kerja tim. Kualitas tidak bisa ditingkatkan secara berkesinambungan oleh individu. Agar kualitas tetap langgeng dan dalam proses bisnis perubahan terus dilakukan, maka baiknya anda mengambil pendekatan berbasis kerja tim. Dengan melibatkan beberapa disiplin dalam mencari cara terbaik meningkatkan kualitas, maka anda pun akan memperoleh berbagai perspektif; (3) Kembangkan Pemahaman Organisasi akan Biaya untuk Kualitas. Biaya untuk melakukan perbaikan atau waste melalui observasi langsung di lapangan, biasanya akan lebih tinggi daripada biaya untuk memperbaiki sumber masalah itu sendiri. Sehingga sangat penting memberikan pemahaman dengan memberikan training kepada para staf di lini produksi tentan biaya yang digunakan untuk melakukan perbaikan. Jadi, setelah para staf memahami perspektif tersebut, keinginan untuk menemukan akar penyebab masalah akan bisa dikembangkan; (4) Pecahkan Masalah Hingga ke Akarnya. Seringnya, organisasi membuat pemecahan masalah hanya sebatas penyelesaian di permukaannya saja, tanpa tau bahwa sebenarnya, akar penyebab masalah lah yang harusnya dihilangkan. Untuk dapat mengetahui akar penyebab masalah, anda bisa menambahkan langkah-langkah pemeriksaan mutu untuk membuat proses menghilangkan waste lebih efisien. Selain itu, pemahaman akan pentingnya menemukan akar penyebab masalah juga harus dikembangkan dalam sebuah kerja tim. (5) Terapkan Disiplin yang Kuat dalam Menjalankan Proses. Selama proses meningkatkan kualitas ini, hal yang sangat penting adalah disipilin yang kuat dalam menjalankan proses. Tanpa kerjasama tim yang solid dan antisipasi perubahan yang diluar dugaan juga bisa berakibat pada kualitas produk yang buruk. Selain itu, penting juga bagi organisasi untuk konsisten menjalankan proses yang sekarang ini sedang dijalankan. Hal ini bertujuan untuk melihat seberapa baik proses ini bekerja dalam beberapa waktu tertentu. Sehingga, organisasi dapat menentukan perubahan apa yang paling cocok dalam situasi yang ada sekarang.
Moral karyawan yang rendah, sebaiknya harus dibenahi terlebih dahulu. Sebab, sumber daya manusia memegang peranan yang utama dalam proses peningkatan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi pada hakekatnya merupakan hasil karya manusia.
Jawaban Pertanyaan No. 4
Produktifitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara output (barang dan jasa yang dihasilkan) dengan input (sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output). Hal ini sebagaimana di gambarkan Daryanto (2012:41),Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan atau jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) untuk menghasilkan hasil tersebut.
Whitmore (dalam Sedarmayanti, 2009 ) memandang bahwa produktivitas sebagai suatu ukuran atas penggunan sumber daya dalam organisasi biasanya dinyatakan sebagai rasio dari keluaran yang dicapai dengan sumber daya yang digunakan. Dengan kata lain pengertian produktivitas memiliki dua dimensi, yakni efektivitas dan efisiensi. Dimensi pertama berkaitan dengan pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi kedua berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Penjelasan tersebut mengutarakan produktivitas total atau secara keseluruhan, artinya keluaran yang dihasilkan diperoleh dari keseluruhan masukan yang ada dalam organisasi. Masukan Input tersebut dinamakan faktor produksi, masukan atau faktor produksi dapat berupa tenaga kerja, material , teknologi dan energi. Salah satu masukan seperti tenaga kerja, dapat menghasilkan keluaran yang dikenal dengan produktivitas individu, yang dapat juga disebut sebagai produktivitas parsial. Efektivitas berorientasi pada hasil atau keluaran output yang lebih baik dan efisiensi berorientasi kepada Input dan sering digunakan secara bersamaan, sehingga sering mengaburkan arti sesungguhnya. Beberapa definisi dari efektivitas dan efisiensi. Efektivitas adalah merupakan derajat pencapaian output dari sistem produksi dan efisiensi adalah ukuran yang menunjuk sejauh mana sumber-sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output . Jika efektivitas berorientasi pada hasil atau keluaran output yang lebih baik dan efisiensi berorientasi pada masukan input, maka produktivitas berorientasi pada keduanya. Jika efektivitas membandingkan hasil yang dicapai, dan efisiensi membandingkan masukan sumber daya yang digunakan, maka produktivitas membandingkan hasil yang dicapai dan sumber daya yang digunakan.
Jawaban di atas merupakan pendapat penulis, belum mendapat respon balik dari dosen. Silakan jika ada jawaban lain untuk memberikan saran di kolom komentar. Terima kasih
No comments:
Post a Comment