اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا
بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه
نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ
رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
وَأَنفِقُوا
فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى
التَّهْلُكَةوَأَحْسِنُواإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia !!!
Puji
syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia, hidayah
dan berjuta kenikmatan tak terhingga yang telah Dia anugerahkan kepada kita
semua. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan ke haribaan baginda
Rasulullah SAW, beserta keluarga, sahabat, dan semua orang yang
mengikutnya hingga hari kemudian.
HUTBAH KEDUA:
Marilah
kita meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT dengan sebenar -benar
takwa, yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.
Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia !!!
Di
zaman yang semakin dekat dengan hari akhir ini, kita menyaksikan suatu fenomena
memprihatinkan yang menimpa kaum muslimin, yaitu sebuah realita banyaknya orang
yang mengaku beragama Islam namun mulai meremehkan dan menyia-nyiakan shalat,
bahkan tidak sedikit dari mereka yang berani meninggalkannya dengan sengaja dan
terang-terangan. Padahal dalam Agama Islam, shalat memiliki kdudukan yang tidak
bisa ditandingi oleh ibadah lainnya. Keistimewaan tersebut tergambar dengan peristiwa
isra‟ dan mi‟raj dimana
Rasullah SAW menerima
wahyu perintah shalat. Setelah beliau sampai di Sidratul Muntaha, Allah SWT berbicara langsung kepada
Rasulullah SAW. Yang demikian itu menunjukkan bahwa betapa agung
kedudukan ibadah shalat dalam Islam, karena ia adalah tiang agama, di mana
agama ini tidak akan tegak kecuali dengannya. Dalam suatu hadis sahih
Rasulullah SAW bersabda,
“Pokok
agama adalah Islam (berserah diri), tiangnya adalah shalat, dan puncaknya
adalah jihad di jalan Allah.” (HR. At-Tirmidzi no. 26160).
Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Salat
adalah ibadah yang pertama kali diwajibkan setelah ikhlas dan tauhid,
sebagaimana Firman Allah SWT,
“Dan
tidaklah mereka disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama dengan lurus, dan supaya mereka
mendirikan salat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang
lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)
Dan sebagaimana
sabda Rasulullah SAW:
“Aku telah diperintahkan untuk memerangi
manusia hingga mereka bersaksi bahwasanya tiada tuhan yang berhak disembah
kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, kemudian mendirikan salat dan
menunaikan zakat. Apabila mereka melakukan itu, maka mereka menjaaga darah dan
harta mereka dariku kecuali dengan hak Islam, dan perhitungan mereka diserahkan
kepada Allah.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Shalat
juga merupakan amal pertama kali yang akan dihisab di Hari Kiamat kelak,
seperti tersebut dalam hadis dari sahabat Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW
bersabda:
“Sesungguhnya
yang pertama kali dihisab dari amal seorang hamba pada Hari Kiamat adalah
salat. Apabila salatnya baik, maka ia telah berbahagia dan sukses, tetapi
apabila salatnya jelek, maka ia telah celaka dan rugi.” (HR. At-Tirmidzi,
no. 413)
Di
samping itu, shalat adalah wasiat terakhir Rasulullah SAW kepada umatnya, sebagaimana telah
diriwayatkan dari Ummu Salamah bahwasanya ia berkata,
“Wasiat
terakhir Rasulullah shalallahu „alaihi wa sallam adalah „Kerjakanlah salat,
Kerjakanlah salat, dan tunaikanlah kewajiban kalian terhadap budak-budak yang
kalian miliki.” (HR. Ahmad, no. 25944)
Hadirin yang dirahmati Allah
Inilah
gambaran agungnya kedudukan ibadah salat dalam agama Islam yang kita anut.
Alquran dan Sunah yang sahih memberikan ancaman keras bagi orang yang
meninggalkan salat. Dalam surat Al-Mudatstsir ayat 42-43 Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman,
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (Neraka)?”
Mereka menjawab, “Kami dahulu (di dunia) tidak termasuk
orang-orang yang mengerjakan salat.”
Jama‟ah Jum'at hafzhakumullah
Seharusnya
sudah cukup bagi kita untuk merasa takut jikalau meninggalkan salat dikarenakan
ancaman yang begitu keras dari Allah Subhanahu wa Ta‟ala maupun
dari Rasulullah shalallahu
„alaihi wa sallam.
Shalat
adalah kebutuhan batin seorang hamba, layaknya makan dan minum sebagai
kebutuhan lahirnya. Sehari saja manusia tidak makan, maka badannya akan terasa
lemas dan tidak berdaya. Makan adalah hajat manusia dan penopang kesehatan
badannya. Kebutuhan jasmani terhadap makanan harus dipenuhi, sebagaimana
kesehatan rohani juga harus dipenuhi. Kebutuhan hati kita harus dipenuhi dengan
banyak berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala,
dan di antaranya adalah dengan mengerjakan shalat.
Tunaikanlah
salat karena ajal begitu dekat. Laksanakanlah perintah-Nya selagi amal masih
dicatat. Segeralah bertaubat sebelum pintu-Nya tertutup rapat. Jadilah hamba
yang taat demi meraih surga-Nya yang penuh dengan nikmat. Jika meninggalkan shalat
memang perkara yang boleh disepelekan atau ditolerir, niscaya orang yang sedang
sakit tidak akan diperintahkan untuk mengerjakannya. Logika manakah yang membenarkan
diperbolehkannya meninggalkan salat bagi orang yang sehat, sementara orang yang
sakit saja diwajibkan untuk mengerjakannya?
Bagaimana
pun keadaan yang kita alami, maka shalat wajib kita lakukan. Baik ketika sehat
ataupun sedang sakit, dalam keadaan safar maupun bermukim. Shalat wajib yang
lima waktu harus tetap dikerjakan, bagaimana pun kondisi kita.
Mudah-mudahan
Allah memberikan kita petunjuk untuk melaksanakan shalat yang lima waktu dan
melaksanakan kebaikan sesuai dengan syariat. Mudah-mudahan Allah menjadikan
hari-hari kita penuh dengan amal saleh yang akan membawa kita kepada
kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan di akhirat. Mudah-mudahan Allah
senantiasa memberikan hidayah pada segala urusan kita dan memberikan petunjuk
kepada kita semua dalam menapaki jalan-Nya yang lurus, jalan orang-orang yang
Allah berikan nikmat kepada mereka, jalan para nabi, orang-orang yang jujur,
dan para syuhada, serta orang-orang yang saleh, bukan, jalan orang-orang
tersesat.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى
الْقُرْاَنِ عَظِيْمِ. وَنَفَعْنِيْ
وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلَايَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمَنْكُمْ تَلَاوَتَهُ اِنَّهُ
هُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْم. اَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا
وَاسْتَغْفِرُاللَه الْعَظِيْمِ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتُ
وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتُ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُرُ
الرَّحِيْمِ.
HUTBAH KEDUA:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا
بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه
نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ
رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ
وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ
الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ
وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
No comments:
Post a Comment