Khutbah jumat, Masjid Al-Munawwar Toboali
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ
مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
. اما بعد : فَيَااَيُّهَاالنَّاسُ اتَّقُوا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Jama'ah Jum'at yang
dirahmati Allah SWT,
Segala puji bagi Allah SWT atas segala
karunia, hidayah dan berjuta kenikmatan tak terhingga yang telah dianugerahkan
kepada kita. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan ke haribaan baginda
Rasulullah SAW, beserta para keluarga, sahabat, dan semua orang yang
mengikutnya hingga Hari Kemudian.
Selanjutnya
selaku khotib saya berpesan kepada hadirin, khususnya pribadi saya sendiri
untuk meningkatkan taqwa kepada Allah SWT. Taqwa yang dapat dipupuk dan
diperoleh melalui upaya kita dalam meningkatkan kualitas ibadah baik ibadah
individual maupun ibadah sosial.
Jama’ah
sekalian yang berbahagia…
Lima hari lagi menuju 9 April 2014, masyarakat
dan bangsa kita akan menggelar pesta Demokrasi Pancasila yakni Pemilihan Umum
Legislatif 2014 untuk
memilih wakil rakyat yang akan
duduk di DPRD kabupaten, DPRD provinsi, DPD
RI dan DPR RI.
Kesempatan yang singkat ini Khatib ingin menyampaikan
sebuah pandangan kepada mereka yang mencalonkan dirinya sebagai wakil rakyat,
kepada mereka yang ingin menjadi pemimpin, dan kita sebagai rakyat agar bisa
memilih dengan bijak orang-orang yang benar-benar memiliki kriteria yang layak
sebagai seorang pemimpin kita. Karena itulah yang Rasulullah ajarkan kepada
kita dalam sebuah doa,
وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ
عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
“…dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak
menyayangi kami berkuasa atas kami” (HR Tirmidzi dan Hakim)
Pemilu sebagai bagian yang integral
dari sistem keTata Negaraan kita, anggota Legislatif dipilih di samping diberi
tugas dan kewenangan yang khusus, juga ditujukan untuk memperkuat posisi
kepemimpinan nasional.
Kepemimipinan
nasional bisa menjadi tangguh hanya jika disokong oleh kepemimipinan daerah
yang kuat dan baik, selanjutnya kepemimpinan daerah yang kuat dan baik bisa
tercipta manakala didukung oleh kearifan lokal yang matang, kemudian
kearifan lokal akan lebih terwujud dari kondisi masyarkat yang
matang, terdidik dan tercerahkan. Dengan demikian, Pemilu pada hakikatnya
merupakan media jalinan fungsional antara pemerintah dan rakyat bagi
keniscayaan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jama’ah
Jum’at Rh…
Menganalisa
anatomi proses demokrasi seperti itu, tentu ada beberapa hal penting yang dapat
kita jadikan pelajaran dalam hubungan kepentingan suksesi kepemimpinan
nasional dan proses-proses kekuasaan melalui Pemilu yaitu :
Pertama,
Pentingnya
kesamaan prinsip dan pandangan dari seluruh warga bangsa dalam menghadapi
Pemilu sebagai wahana untuk menentukan nasib masa depan bangsa sekaligus
sebagai ibadah. Dengan memahami prinsip ini penyelenggaraan Pemilu beserta
aktifitas dan prosesnya diharapkan dapat dijauhkan dari hal-hal negatif dan
kurang mendidik seperti Money Politics, iming-iming, intimidasi atau pun
kecurangan-kecurangan lainnya.
Kedua, Perlunya
sikap selektif dan kehati-hatian masyarakat didalam memilih Calon wakilnya.
Sebab sebagai calon yang nantinya menjadi wakil rakyat, sudah tentu yang
bersangkutan harusnya paham betul urusan dan kebutuhan warga yang bakal
diwakilinya, maka dengan sendirinya si calon legislatif harus matang dan kompeten.
Hadirin
sidang jum’at Rahimakumullah….
Sejatinya kualitas SDM
seseorang , ketokohan seseorang atau kematangan jiwa seseorang sebelum ia
memimpin masyarakatnya terlebih dahulu ia mengabdikan diri secara tulus dan
ikhlas di medan kehidupan. Dari pengabdian yang sungguh-sungguh dan
tulus ini akan menimbulkan satu penghormatan dan kemuliaan tersendiri dari
masyarakat kepada pribadi yang bersangkutan. Kemudian selanjutnya secara
perlahan namun pasti dia berubah menjadi tokoh dan panutan masyarakat. Jadi,
semakin besar pengabdian dan pengorbanan seseorang dalam mengurusi hal-ihwal
hajat kemasyarakatan maka akan muncul pula timbal baliknya yaitu pengakuan,
penghormatan dan penghargaan masyarakat kepada orang tersebut, sekaligus sudah
tentu mendapat ridla Allah SWT.
Hal demikian
sejalan dengan spirit Al-Qur’an surat Al-Baqarah : 207
ﻭﻤﻦ ﺍﻠﻨﺎﺱ ﻤﻦ
ﻴﺷﺮﻯ ﻧﻔﺴﮫ ﺍﺑﺘﻐﺂﺀ ﻣﺭﺿﺎﺖ ﺍﷲ ۗ ﻭﺍﷲ ﺭﺀﻭﻑ ﺑﺎﻠﻌﺑﺎﺩ۞ ﴿ﺍﻟﺑﻗﺮﺓ ۲۰۷﴾
“ Dan
di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan
Allah, dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (QS. Al-Baqarah :
207 )
Proses
menjadi pemimpin seperti itu lazim terjadi di daerah – daerah atau pun di
perkotaan sebagai satu hukum alam atau sunnatullah. Dan proses pengalaman
kepemimipinan seperti itu memang tidak dapat kita temukan di lembaga-lembaga
perguruan tinggi atau universitas – univertsitas pendidikan sekalipun. Tapi
kita bisa menemukan hal ini di universitas kehidupan masyarakat, yakni
kehidupan kita sehari-hari.
Hadirin
jama’ah jum’at yang berbahagia,
Al-Qur’an
sebagai pedoman kita, petunjuk bagi yang bertaqwa, memberi arah yang jelas
dalam masalah etika, etos kerja dan kualitas pengabdian seorang mukmin di
tengah-tengah masyarakatnya. Dalam surat At-Taubah
ayat 105 Allah berfirman :
ﻭﻗﻞ ﺍﻋﻤﻠﻭﺍ
ﻔﺴﯿﺭﺍﷲ ﻋﻣﻠﻜﻢ ﻮﺮﺴﻭﻠﮫ ﻮﺍﻠﻣﺆﻤﻧﻭﻥ ۖ ﴿ﺍﻠﺘﻮﺑﺔ۱۰۵ֺ﴾
“
Dan katakanlah ,” Bekerjalah kamu, niscaya Allah dan
rosulNya serta orang orang mukmin akan melihat pekerjaanmu
itu . (At-Taubah/9 : 105)
Bagi
calon wakil rakyat perlu diingat bahwa wakil rakyat adalah amanah dan jadikan sebagai
amal salih. Amanah merupakan suatu kepercayaan, baik dari negara, dan
partisipan masyarakat pemilih. Pemimpin tanpa rakyat ia tak akan mulia dan
rakyat tanpa pemimpin ia tak akan bermakna. Sekali mengkhianati rakyat, seumur
hidup anda tidak akan dipercaya.
Setiap
amanah akan diminta mas-uliah-nya oleh Allah. Namun bila itu semua dilakukan
dengan ikhlas, maka di mata Allah menjadikannya sebagai amal jariyah.
Para
ahli fiqih menyebutkan beberapa sifat umum bagi wakil-wakil rakyat yang
dipilih, minimal harus ada pada dirinya tiga sifat: Pertama, mereka harus adil,
artinya harus mempunyai integritas akhlaq dan moral yang baik, di samping
disiplin terhadap agamanya. Jadi bukan seorang ahli maksiat dan zalim;
Kedua,
mereka dituntut mempunyai ilmu dan pengetahuan yang cukup terhadap calon
pemimpin negara/pejabat lainnya yang dipilih, sehingga nantinya mampu mempertanggungjawabkan
tidak hanya terhadap diri, masyarakat, negara, bahkan yang sangat penting
kepada Allah Swt, dan; Ketiga, mempunyai wawasan yang luas mengenai kualifikasi
pemimpin yang dipilih. Artinya, harus mengutamakan sosok dan kualitas pemimpin
dan sesuai dengan kondisi pada masanya.
Dengan memahami kondisi seperti
ini, kita harus bisa memilih dengan seselektif mungkin terhadap
wakil-wakil kita agar kemaslahatan kehidupan masyarakat luas lebih
memungkinkan terwujud.
Akhirnya
mari kita gunakan hak pilih kita, Selamat memilih, selamat berpartisipasi dalam
pemilu untuk menentukan nasib masa depan bangsa dan negara, mudah-mudahan
dengan suara kita Indonesia bisa menjadi negara yang
Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghafuur …amiin ya Rabbal
‘alamin.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا
أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِى وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
فَسْتَغْفِرُوهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
KHUTBAH KEDUA:
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى اَمَرَنَا بِالاتِّحَادِ
وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَّ ِالهَ ِالاَّ
للهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ اِيَّاهُ نَعْبُدُ وَاِيَّاهُ نَسْتَعِيْنَ,
وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً
لِّلْعَالَمِيْنَ. اَلّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى الِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَالله
اِتَّقُ اللهَ تَعَالَى رَبَّ الْعَالمَيْنَ. وَسَارِعُوْ اِلى مَغْفِرَةِ اللهِ
الْكَرِيْمِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَلَى بَدَأَ فِيْهِ
بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ فَقَالَى فِى
كِتَابِهِ الْعَزِيْز. اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى
يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا.اَلّلهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلاْحْيَاءِ مِنْهُمُ اْلاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُّجِيْبُ الدَّعْوَاتِ رَبَّنَا اتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلاَخِرَةِ حَسَنَهً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَالله, اِنَّ اللهَ
يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَلاِحْسَانَ وَاِيْتَائِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ
الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرْ وَالْبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ
يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُاللهَ اَكْبَرَ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا يَصْنَعُوْنَ
اَقِيْمُوا الصَّلوةَ.
No comments:
Post a Comment