Analisis Kekuatan dan Kelemahan Aliansi Maskapai Penerbangan (SkyTeam, Oneworld, dan Star Alliance)

Tugas Manajemen Strategik

Magister Manajemen STIE PERTIBA Pangkapinang

Oleh: Abdul Rahman

Dosen Pengampu: AHMAD YANI, S.E., M.Si., Ph.D.


Aliansi maskapai penerbangan pertama dimulai pada tahun 1930an, saat Pan American-Grace Airways dan perusahaan induk Pan American World Airways setuju untuk berbagi rute menuju Amerika Latin. Aliansi besar pertama dimulai pada tahun 1989, saat Northwest dan KLM Royal Dutch Airlines setuju untuk melakukan codeshare skala besar. Langkah besar dilakukan pada tahun 1992 saat Belanda menadatangani perjanjian langit terbuka pertamanya dengan Amerika Serikat, meskipun ada keberatan dari Uni Eropa. Hal ini memberikan kedua negara hak mendarat tanpa batas di seluruh wilayah negara tersebut. Secara normal, hak pendaratan diberikan dalam jumlah penerbangan dan tujuan tertentu. Maskapai penerbangan lain harus dan masih berjuang untuk mengatasi batasan antar negara yang ada. Star Alliance didirikan pada tahun 1997 yang membuat maskapai penerbangan pesaing membentuk Oneworld tahun 1999 dan SkyTeam tahun 2000. Richard Branson, pemilik dari Virgin Group, memiliki pemikiran untuk membentuk aliansi keempat di antara maskapai pemegang merek Virgin seperti Virgin Atlantic; Virgin America; dan grup Virgin Blue Holdings (wikipedia.org).

Selengkapnya Analisis Kekuatan dan Kelemahan Aliansi Maskapai Penerbangan (SkyTeam, Oneworld, dan Star Alliance)

ANALISIS STRATEGI MANAJEMEN MASKAPAI GARUDA INDONESIA DARI ANCAMAN KEPAILITAN

PENDAHULUAN

Industri jasa penerbangan merupakan industri paling global yang memegang peranan penting bagi negara karena menjadi pusat saraf bagi bisnis dan wisata internasional. Tidak hanya mengakomodasi mobilitas penduduk dan logistik, penerbangan juga memiliki dampak berkelanjutan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi.

Perkembangan industri jasa penerbangan yang semakin pesat, kian bergulat dalam meraih perhatian pasar. Persaingan yang ketat dilakukan oleh beberapa maskapai penerbangan yang ada di Indonesia. Sejumlah armada terus bersaing untuk duduk di pasar domestik maupun internasional. Banyak cara yang digunakan demi meraup pasar sebanyak-banyaknya. Sebagian armada penerbangan ada yang memilih untuk perang tarif, yaitu memberikan tarif semurah mungkin kepada masyarakat dan pasti tentunya mengurangi beberapa komponen penting dalam pelayanan dalam bentuk fisik maupun non fisik. Namun nampaknya, ada juga beberapa armada yang tetap bertahan dengan visi misi awal yang dimiliki. Tetap bertahan dengan harga yang relatif tinggi dibandingkan maskapai penerbangan lain, tanpa khawatir akan ditinggalkan masyarakat. Karena dari sana, ada keunggulan kompetitif lain yang dimilliki yaitu dari segi kenyamanan dan pelayanan.