Apa Yang Akan Terjadi Masa Depan Dengan Teknologi: ASN di Masa Depan

Oleh: Abdul Rahman-Mahasiswa Magister Manajemen STIE Pertiba Pangkalpinang

1.        PENDAHULUAN

     Kini kehidupan manusia tidak lepas dari kemajuan teknologi seiring perkembangan zaman yang semakin pesat. Keberadaan teknologi telah mempengaruhi kehidupan masyarakat dan lingkungan disekitarnya dan mampu membantu dalam berbagai hal, termasuk membantu memperbaiki ekonomi.

       Teknologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengandung arti metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan atau keseluruhan srana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Dikutip dari Encyclopaedia Britannica dalam kompas.com (2021), teknologi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah untuk tujuan praktis dalam kehidupan manusia atau pada perubahan dan manipulasi lingkungan manusia.

     Hadirnya teknologi yang semakin canggih mempengaruhi perubahan kehidupan manusia, budaya kerja, dan interaksi masyarakat. Sehingga para ahli teknologi tidak hanya berinovasi tetapi gigih menciptakan sesuatu yang baru untuk mendukung kemajuan teknologi yang semakin canggih. Sebagaimana diungkapkan seorang ahli teknologi dari salah satu perusahaan teknologi terkemuka di dunia  Kevin Zhang (Agni Haryanto, bahwa “Manusia tak akan pernah berhenti bereksplorasi. Kita perlu melihat jauh ke depan dan beralih dari ‘giat berinovasi’ menjadi ‘gigih mencipta’.  Perubahan cepat akan terjadi dalam kehidupan manusia, budaya kerja, dan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring makin tingginya pengadopsian teknologi AI, 5G, komputasi awan, serta sejumlah teknologi berkembang lainnya.”

       Kemauan dan kebutuhan yang terus berubah dan berkembang membuat manusia tidak puas dengan apa yang ada. Ditambah lagi adanya kemajuan informasi dan dunia keilmuan, yang mendorong manusia untuk berkembang ke arah yang semakin baik. Pada dasarnya, perubahan dan kemajuan teknologi bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Di awal mungkin memang akan menyulitkan, karena setiap yang baru pasti membutuhkan adaptasi. Namun, semuanya pasti bisa dilakukan, hanya butuh berproses. Perubahan teknologi yang terus berkembang membawa para ahli terus berinovasi dan menciptakan hal baru, sehingga muncul prediksi-prediksi teknologi masa depan yang akan dihadapi dalam kehidupan manusia.

    Demikian juga perubahan pola kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sebelum hadirnya komputerisasi dan internet yang harus dikerjakan secara manual dan membutuhkan banya pekerja. Kini, teknologi mengubah pola itu. Pemerintah mulai mengkaji kebutuhan pegawai yang dirasa terlalu banyak. Persiapan demi persiapan dilakukan untuk mengubah kerja kantoran menjadi kerja dimana saja (work from anywhere), meskipun Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo menyatakan ketidaksetujuannya mengenai penerapan WFA tersebut dalam waktu dekat (Kompas.com, 19/05/2022). 

     Prediksi-prediksi masa depan yang terdengar seperti “ramalan” nyatanya hal tersebut dapat dilakukan dengan teknologi. Dikutip dari Binus University Doctoral Program (2022), bahwa semua prediksi masa depan dapat dilakukan menggunakan data science dan data mining. 

       Atas dasar perkembangan teknologi dan munculnya prediksi-prediksi kemajuan teknologi tersebut, tulisan ini akan membahas “apa yang akan terjadi masa depan dengan teknologi: ASN di Masa Depan”

2.        PEMBAHASAN

Penggunaan data science dan data mining yang diklaim mampu memprediksi masa depan sejalan dengan laporan Alibaba Damo Academy yang memprediksi tren teknologi di masa depan. Sebagaimana dikutip dari Oketechno (2022), Kepala Akademi Damo Alibaba Jeff Zhang mengatakan, setidaknya ada 10 tren teknologi dalam 2-5 tahun ke depan yang akan terjadi. Tren teknologi masa depan yang dimaksud, yaitu:

a.)    Konverensi Cloud-Network-Device

Konvergensi Cloud-Network-Device adalah katalis yang berperan dalam mendorong munculnya aplikasi baru yang dapat menjawab beragam kebutuhan, seperti simulasi industri dengan presisi tingkat tinggi, inspeksi kualitas standar industri secara langsung, dan mixed reality.  

b.)    AI untuk Ilmu Pengetahuan

Saat ini, semakin berkembangnya AI memberi kemungkinan penciptaan ilmiah terbaru. Dengan machine learning, dapat membantu memproses data multidimensional dan multimodal dalam jumlah masif, termasuk menyelesaikan persoalan ilmiah kompleks, membuka peluang eksplorasi ilmiah berkembang di area yang sebelumnya diperkirakan mustahil. AI tidak hanya mempercepat proses dalam penelitian ilmiah, tetapi juga membantu mendorong hadirnya temuan ilmiah terbaru.

 

c.)    Silicon Photonic Chips

Tidak seperti chip elektronik, silicon photonic chip menggunakan foton sebagai pengganti elektron untuk mengirimkan data. Foton tidak berinteraksi secara langsung satu sama lain, namun dapat menempuh jarak yang lebih jauh. Oleh karena itu, silicon photonic chip bisa memberikan kepadatan komputasi tingkat tinggi dan efisiensi energi yang lebih tinggi.

Perkembangan cloud computing dan AI pun mendorong berkembangnya teknologi silicon photonic.

d.)   AI untuk Energi Terbarukan

Pengimplementasian AI dalam industri sangat penting dalam meningkatkan efisiensi dan otomatisasi sistem tenaga listrik, memaksimalkan penggunaan sumber daya, dan menjaga stabilitas. Ini akan selaras pada misi untuk mencapai target netralitas karbon. Dalam 3 tahun ke depan, AI diharapkan dapat membuka peluang dalam pengintegrasian sumber energi terbarukan ke dalam jaringan listrik dan berkontribusi pada pengoperasian jaringan listrik yang aman, efisien, dan andal.

e.)    High-precision Medicine

Kedokteran adalah salah satu bidang yang sangat bergantung pada keahlian seseorang, seringkali terjadi kesalahan dalam prakteknya. Sehingga besar kemungkinan akan ada perbedaan kemanjuran pengobatan antara pasien dengan ke pasien lain.

Konvergensi AI dan precision medicine diharapkan dapat mempercepat pengintegrasian keahlian dan teknologi diagnosa terbaru yang berperan sebagai pedoman tingkat presisi paling tinggi untuk kedokteran klinis. Dengan pedoman ini, dokter dapat mendiagnosis penyakit dan membuat keputusan medis secepat dan seakurat mungkin. AI akan menjadi sinonim dengan pedoman tingkat presisi paling tinggi, memungkinkan manusia untuk menentukan secara tepat penyakit dan bagaimana perawatannya.

f.)     Komputasi yang Menjaga Privasi

Penerapan komputasi untuk menjaga privasi dibatasi dalam cakupan komputasi skala kecil. Sebab, ada persoalan hambatan kinerja, kurangnya keyakinan pada teknologi yang sudah ada, dan masalah standarisasi.

Namun, semakin banyak teknologi yang terintegrasi, seperti chip khusus, algoritma kriptografi, whitebox implementation, dan terus berkembang, komputasi yang memperkuat privasi akan diimplementasikan dalam beberapa skenario.

g.)    Extended Reality (XR)

Perkembangan teknologi seperti komputasi cloud-edge, komunikasi jaringan, dan digital twins mendorong XR mengalami perkembangan pesat. Kacamata XR dipercaya dapat menghadirkan mixed internet reality yang imersif. Dalam 5 tahun ke depan, diprediksi dapat melihat Perceptive Soft Robotic menggantikan robot konvensional di industri manufaktur.

h.)    Perceptive Soft Robotic

Tidak seperti robot konvensional pada umumnya, perceptive soft robotic adalah robot dengan tubuh yang fleksibel secara fisik dan kepekaan, mengalami peningkatan pada tekanan, penglihatan, dan suara. Robot-robot ini memanfaatkan teknologi canggih seperti fleksibel pada elektronika, materi tubuh yang bebas tekanan. Dan AI, memungkinkan robot-robot itu melakukan aktivitas khusus dan kompleks, serta melakukan penyesuain bentuk agar adaptif dengan lingkungan fisik yang berbeda.

Kemunculan perceptive soft robotic akan mengubah arah industri manufaktur, dari produksi massal produk terstandarisasi, menjadi produk khusus dalam jumlah kecil.

i.)      Komputasi yang Terintegrasi dengan Satelit-terestrial

Jaringan terestrial dan sistem komputasi menyediakan layanan digital untuk daerah padat penduduk, tetapi tidak ada layanan yang tersedia di daerah jarang penduduk seperti gurun, laut, dan luar angkasa. Nantinya, STC menghubungkan satelit high-Earth orbit (HEO) dengan low-Earth orbit (LEO) dan jaringan komunikasi seluler terestrial, demi menghasilkan cakupan jaringan yang mulus dan multidimensi.

j.)      Co-Evolution Model AI Skala Besar dan Kecil

Model pra-pelatihan skala besar, juga dikenal sebagai model utama. Ini merupakan terobosan teknik mendasar dari Weak AI ke General AI, secara relatif meningkatkan kinerja berbagai aplikasi menggunakan deep learning konvensional.

Namun, keunggulan pada kinerja tingkat tinggi dan kekurangannya pada konsumsi daya yang tidak seimbang, membatasi eksplorasi model skala besar. Di masa depan, model AI bergeser dari skalabilitas pada model dasar ke co-evolution model berskala besar dan kecil melalui cloud, edge, dan perangkat, di mana lebih berguna dalam penggunaannya.

 

ASN Masa Depan

        Bicara masa depan, berarti berbicara tentang sesuatu yang akan datang dan identik dengan apa yang diimpikan. Ditambah dengan kemampuan dan keinginan manusia untuk menjadi lebih baik, membuat adanya inovasi. Dengan kata lain, mimpi, ditambah kemampuan dan keinginan akhirnya menghasilkan suatu inovasi. Kehadiran inovasi, membuat berbagai kemungkinan baru yang perlu kita hadapi dan memaksa diri kita untuk beradaptasi. Demikian juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di masa depan. Harus dipaksa mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi.


Jika kini, wacana pemberlakuan Work Form Anywhere (WFA)—bekerja di mana saja—bagi ASN digulirkan sejalan dengan keinginan presiden Joko Widodo untuk menggantikan posisi pejabat esselon III dan IV dengan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Tujuannya agar memperbaiki sistem birokrasi di Indonesia agar lebih cepat (merdeka.com, 15/10/2020).


Artificial Intelligence (AI) sebagaimana dijelaskan di atas menjadi salah satu tren teknologi masa depan. AI ini sangat mungkin diterapkan di pemerintahan untuk mengganti posisi ASN yang masih terbelenggu dengan pola kerja lama, berbelit-belit, dan terbatas dengan jam kerja. Meskipun di tahun 2022 ini penerapan AI sudah ditemukan beberapa instansi seperti Kementerian Dalam Negeri melalui Anjungan Dukcapil Mandiri, dan di Kepolisan Republik Indonesia melalui aplikasi Tilang Ektronik. Namun, masih menjadi hal yang asing bagi masyarakat bahkan aparatur itu sendiri.


Perkembangan teknologi yang semakin canggih, penerapan AI dan penggunaan data science dan data mining sangat memungkinkan keberadaan ASN di masa depan hanya dibutuhkan 5-10% dari kondisi sekarang.


Sebagai ilustrasi, pada tahun 2008 pada Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan sebuah pekerjaan penyusunan Laporan Keuangan Daerah harus dikerjakan 10-15 orang dengan tugas masing-masing sesuai satuan kerja yang ditunjuk. Pada tahun 2021, dengan teknologi saat ini penyusunan laporan keuangan cukup dikerjakan 3-5 orang saja. Keberadan ASN bukan berarti tidak dibutuhkan atau menghilangkan kesempatan kerja bagi anak bangsa, justru dengan perkebangan teknologi diprediksi mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang semakain terbuka.


Kita lihat saat ini, kita kenal dengan istilah revolusi industri 4.0, salah satu cirinya adalah kemajuan teknologi dan era digitalisasi. Digitalisasi dapat dan sangat mungkin terjadi di berbagai sektor. Awalnya memang mengkhawatirkan, karena digitalisasi membuat kerja manusia tergantikan. Justru malah timbul sebaliknya, akan banyak pekerjaan baru yang muncul, tentunya yang berkaitan dengan teknologi. Karena, secanggih-canggihnya teknologi, ia tetap buatan manusia. Saat terjadi kesalahan atau kerusakan, peran manusia yang tetap bisa memperbaikinya. Misalnya jika dulu kita membutuhkan banyak petugas untuk menjaga loket pembayaran pajak, tapi sekarang semuanya bisa dilakukan secara online. Bukan berarti Dirjen Pajak tidak lagi membutuhkan orang dalam pelayanannya, mereka tetap membutuhkannya, tapi berbeda posisi, menjadi web developer misalnya.


Di masa depan, rentang waktu 2030-2050 kebutuhan tenaga kerja khususnya ASN yang berkerja kantoran sulit ditemukan. Mereka yang bekerja mengendalikan teknologi dapat bekerja di mana saja tanpa terikat waktu. Hampir tidak ditemukan interaksi antara masyarakat yang dilayani dengan Asn yang melayani. Semua transaksi akan terekam dalam data-data elektronik. Kondisi lambatnya pelayanan karena alasan not responding pada aplikasi yang digunakan juga diprediksi teratasi. Diyakini, teknologi masa depan bisa menggabungkan berbagai hal, seperti konsep, komputer program, dan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang dan sektor.


Diharapkan, kemajuan teknologi masa depan dapat dipersiapkan untuk terus bersaing dengan sehat dan menjaga mental spritual masing-masing agar tidak tergerus dan menjadi korban pengangguran teknologi.

3.        Simpulan

Kemajuan teknologi tidak dapat dipungkiri. Berbagai prediksi tren-tren teknologi seperti pemanfaatan robot dan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi perhatian disegala sektor, termasuk pada dunia pemerintahan. Rencana menggantikan pola kerja ASN gaya lama dan penerapan Work From Anywhere dengan menerapkan Artificial Intelligence perlu disikapi dengan bijak. Menggantikan ASN dengan merepakan Artificial Intelligence  bukan berarti menghilangkan kesempatan kerja, melainkan membuka kesemapatan kerja baru bagi yang mampu membaca dan memanfaatkan peluang kemajuan teknologi.

4.        Daftar Referensi

https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/08/120000169/pengertian-dan-perkembangan-teknologi?page=all, diakses 02 Juni 2022

https://dcs.binus.ac.id/2022/01/08/mengenal-data-science-dan-data-mining-untuk-prediksi masa-depan/, diakses 02 Juni 2022

https://www.jojonomic.com/blog/teknologi-masa-depan/, diakses 02 Juni 2022

https://techno.okezone.com/read/2022/01/11/57/2530641/10-prediksi-tren-teknologi-masa-depan-yang-bakal-bersinar, diakses 02 Juni 2022

https://money.kompas.com/read/2022/05/19/140000926/wacana-wfa-bagi-asn-menteri-pan-rb-tjahjo-kumolo-belum-setuju?page=all, diakses 08 Juni 2022

https://www.merdeka.com/khas/masa-depan-nasib-pns-midreport.html, diakses 08 Juni 2022

 

 


No comments:

Post a Comment