Oleh: Abdul Rahman Nasir
Hari ini matahari genap 366 hari memancarkan sinarnya secara cuma-cuma pada punggung bumi, Selasa, 31 Desember 2024 menjadi penutup hari di tahun 2024 sebelum digantikan hari pertama dari 365 hari di tahun 2025.
366 hari berlalu. Berbagai cerita, gembira, sedih, menyenangkan, menyebalkan, yang muncul tenggelam bak roda berputar. Kesuksesan dan kegagalan yang diraih dan rasakan.
Pada dunia kerja, tahun 2024, penulis memiliki catatan khusus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Untuk pertama kalinya, penulis bergeser penempatan. Awal Maret 2024 menjadi riwayat yang akan tercatat dalam perjalan karir. Keluar dari zona nyaman ke zona abu-abu saat itu. Gejolak di tempat lama sangat kental terasa, penolakan pergeseran oleh sejawat namun tanpa tindakan nyata sehingga menimbulkan kesan perang dingin antara atasan dan bawahan. Memang keputusan sulit, namun harus dilaksanakan agar tidak terkesan adanya sang suhu. Bagaimana dengan tempat kerja baru? Welcome! meski beberapa pegawai yang mengalami sikap yang berubah dibandingkan sebelumnya.
Kehidupan sehari-hari, dalam kurun waktu 366 hari tahun 2024, Jumat 03 Mei 2024 menjadi hari yang paling sulit bagi penulis, berduka, Ayahanda tercinta berpulang ke Rahmatullah. Hari yang paling sulit dilupakan. Malam sebelum kepergian almarhum, penulis berniat penuh akan menemani beliau seperti biasanya. Namun, Qadarullah malam itu tidak jadi berangkat karena sesuatu hal. Sepulang dari masjid menjalankan sholat subuh, kabar duka itu datang. Ayahanda tercinta berpulang tanpa penulis disampingnya. Padahal sehari sebelumnya seharusnya penulis sudah punya firasat saat sang Ayah kesulitan menelan obat termasuk air minum yang diberikan. Tapi, lagi-lagi karena kondisi sang Ayah sudah terbaring sejak 16 September 2023 dan sering tak mau minum obat dan makan, sehingga ada sifat mengabaikan firasat itu.
Karya dalam tulisan selama 366 hari di tahun 2024 sepertinya mengalami stagnan. Tidak ada tulisan yang dipublikasikan di media cetak, hanya tulisan-tulisan receh yang menghiasi laman blog Lentera Anak Desa. Hal yang berbeda dengan 365 hari tahun 2023, penulis menghasilkan beberapa tulisan yang dimuat di media cetak dan online, baik berupa opini maupun cerpen. Dan yang paling menggembirakan tahun 2023 penulis berhasil menerbitkan sebuah buku (buku kedua penulis).
Dari pengendalian emosi, selama 366 hari di tahun 2024 penulis merasakan emosi yang sering meledak tak terkendali. Sering marah-marah.
366 hari begitu cepat berlalu. Angan-angan banyak yang tak terwujud. Keinginan untuk menulis sebuah novel masih sebatas angan-angan. Cerita kehidupan yang sudah ditulis sejak beberapa tahun yang lalu di media kepenulisan masih nagkring di chapter 6.
365 hari ke depan di tahun 2025 semoga dipanjangkan umur, diberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran segala urusan. Keinginan untuk lebih taat padaNya. Dimudahkan untuk memenuhi panggilan ke Baigullah. Rencana menyelesaikan buku ketiga, terwujud. Buku catatan kehidupan segera rampung. Revisi buku kedua dapat diwujudkan dwngan melibatkan pihak kampus. Artikel menembus Sinta. Buku kumpulan cerpen menemukan penerbit yang saling menguntungkan. Tentunya karir berjalan lancar sesuai tuntunan dan koridor yang benar. Semoga!!!
No comments:
Post a Comment