CERPEN: "WAJAH SANG PENGHARAP"

 Karya: Abrah Ns

Dimuat di Harian Pagi Bangka Pos, edisi Minggu (30 Agustus 2020)

Jam yang tertempel pada tembok tepat di atas kasir warung kopi Ambisi menunjukan pukul delapan pagi, suasana ramai. Warung kopi ini memang selalu ramai dikunjungi warga kota Mimpi di republik Ambisi. Bukan hanya warga lokal para pecandu minuman beraroma dengan ciri khas rasa pahit ini, melainkan warga dari luar daerah yang berkunjung ke kota Mimpi dapat dipastikan terhipnotis mampir sekedar menikmati segelas kopi. Terlebih, saat bertepatan dengan hari jumat atau hari libur, pengunjung dipastikan membludak dengan tambahan meja di atas trotoar jalan. Seperti hari ini, hari libur yang kebetulan jatuh di hari Jumat. Hari libur nasional, Tahun Baru Hijriah.

Setelah memesan secangkir kopi dan mencari tempat duduk yang masing luang, aku duduk sembari mengamati wajah-wajah para pecandu kopi dan sesekali mendengarkan obrolan diantara mereka. Dua meja dari tempat aku duduk, tampak tiga orang yang wajah serius, membicarakan sesuatu.